Lion
JT-610 Boing 737-Max 8
Senin,
29 Oktober 2018. Take Off 06.10
Selasa,
30 Oktober 2018
Setelah
kemarin berita duka cita pesawat ini keluar, malam ini tangisku pecah. Aku tak
kuat lagi. Kali ini aku tak kuasa menahan air mata. Mengapa Ya Allah. Yang
kurasa sekarang, Kepalaku keras, jantung berdetak kencang, perutku mual, tenggorokan
tercekik, mataku bengkak tak berhenti mengeluarkan air mata. Mengapa Ya Allah.
Ada apa denganku? Tolong kami Ya Allah...mengapa hati ini begitu gelisah?
Wita,
Gilang, Kyara. Tiga korban dari seratus lebih yang tertimpa kemalangan di
pesawat ini. Mereka satu keluarga. Mereka tak terlalu ku kenal akrab, tapi
mengapa aku menangis Ya Allah. Apa karena mereka aku kenal? Kurasa tak cukup
jika alasannya hanya itu. Mengapa Ya Allah?
Malam
ini tangisku tangis mendalam, aku tak kuat lagi Ya Allah. Saat mendengar tubuh
Wita dan Kyara sudah ditemukan malam ini. Ampun Ya Allah...aku tak kuat. Hatiku
hancur, aku patah hati.
Ya
Allah, hatiku sakit Ya Allah...ampun Ya Allah...
Malam
sebelum kejadian, aku memang memperhatikan instastory Wita. Bahagianya mereka
malam itu. Keluarga kecil yg LDR, akhirnya bersama. Selamanya, di Surga. Insyaallah.
Aku
sedih, sedih mendalam. Dua hari ini selalu membayangkan, saat mereka dalam posisi
pesawat terjun bebas menuju laut. Suasana yang sangat menakutkan. Suasana
mengerikan. Tak mampu terjelaskan.
Ya
Allah...ampun. Ya Allah...ampun....Ampunkan semua dosa para korban. Ampunkanlah
dosa hamba Ya Allah...*biarlah tanpa foto, tanpa meninggalkan luka* Selamat jalan adik-adikku, semoga kejadian kalian menjadi wasilah hamba berlumur dosa ini untuk bertaubat yang sebenar-benarnya. Astaghfirullahal'azim. la haula walakuwwata illabillahil 'aliyyil 'aziimm....